KOMPAS.com - Selama ini, para pengguna YouTube tidak dikenakan biaya apapun saat menonton video di situs streaming tersebut. Namun, YouTube dalam minggu ini dikabarkan akan meminta para penggunanya untuk membayar sejumlah uang apabila ingin menonton video di situs tersebut.
Untungnya, hanya akan ada 50 channel di YouTube yang masuk ke layanan berbayar tersebut. Artinya, hanya video-video di channel tersebutlah yang dikenakan biaya. Video-video di luar channel premium ini tetap akan hadir secara gratis.
Belum diketahui channel mana saja yang akan hadir dengan status premium ini. Namun, menurut kabar yang dikutip dari Mashable, Selasa (6/6/2013), ke-50 channel tersebut masuk ke kategori acara televisi dan juga film.
Nantinya, setiap channel tersebut dikabarkan akan dibanderol dengan harga mulai dari 1,99 dollar AS per bulannya.
"Kami tidak memiliki apapun untuk diumumkan saat ini, tetapi kami sedang ingin menciptakan sebuah platform berbayar yang dapat menghadirkan konten yang lebih baik ke YouTube agar para pengguna kami dapat menikmati dan menyediakan "kendaraan" tambahan bagi para pencipta video untuk mendapatkan pendapatan dari konten mereka, melebihi rental dan model iklan yang kami tawarkan saat ini," kata pihak YouTube saat diwawancarai Mashable.
Channel berbayar ini merupakan sebuah cara baru bagi YouTube untuk mendapatkan pendapatan. Selama ini, YouTube bergantung banyak dari iklan dan juga sponsor untuk menambah uang di rekening bank mereka.
Rumor mengenai kemungkinan YouTube membuka layanan berbayar ini sebenarnya sudah beredar cukup lama. Pada bulan Januari 2013 lalu, perusahaan agensi AdAge melaporkan bahwa ada beberapa channel yang diminta YouTube untuk mendaftar menjadi salah satu channel berbayar.
Selain itu, di update aplikasi YouTube untuk Android pada bulan Februari 2013 lalu, terdapat dua baris kode yang mengungkapkan fitur mendaftar dan berhenti dari channel berbayar YouTube.
0 komentar:
Posting Komentar